saya mewawancarai seorang wirausahawan . beliau bernama Rahmat Suprayitno Edi . beliau lahir di bandung pada tanggal 7 februari 1983 . beliau merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara .
Kamis, 02 Desember 2010
profil wirausahawan
Diposting oleh andryana juanda di 04.59 0 komentar
Kamis, 23 September 2010
laporan mudik 2010
di mudik kali ini . saya dan keluarga saya mudik ke kampung halaman saya dibandung . kami berangkat saat orang-orang sedang melaksanakan takbir . ya . tepatnya lami berangkat pada malam takbiran .
Diposting oleh andryana juanda di 06.12 0 komentar
Senin, 20 September 2010
Ada beberapa karakteristik yang harus dibangun dan dipertahankan untuk bisa sukses dalam berbisnis yaitu :
Diposting oleh andryana juanda di 04.59 0 komentar
ciri-ciri kewirausahaan
Ciri-ciri Kewirausahaan Unggul/Berhasil
Menjadi wirausaha profesional harus memenuhi criteria ketangguhan dan ketangguhan. Adapun ciri dari kedua kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
Ciri dan Kemampuan Wirausaha Tangguh
1) Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam
mengatasi masalah.
2) Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan.
3) Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern.
4) Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan.
Diposting oleh andryana juanda di 04.52 0 komentar
pengertian kewirausahaan
Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian. Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya (1). Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan Cantillon, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.[ Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Diposting oleh andryana juanda di 04.47 0 komentar
Profile BOB SADINO
Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.
Diposting oleh andryana juanda di 04.32 0 komentar
Minggu, 19 September 2010
kata - kata mutiara
1. semuanya itu mungkin dengan sedikit inspirasi dan kerja keras
2. ketika kita menperoleh kesulitan , kita jangan putus asa ,, karena sesungguhnya air hujan yang jernih berasal dari awan yang gelap
3. waktu adalah sebagian dari hidup kita.. maka dari itu jgn sia-siakan wktu
4. Orang yang paling tidak bahagia ialah mereka yang paling takut pada perubahan
5. Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda
6. Rahasia untuk jaya adalah menghormati orang lain
7. Jangan tanya apa yang dibuat oleh negara untukmu, tapi tanyalah apa yang boleh kamu buat untuk Negara
8. Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada kesempatan yang besar
9. Rahasia kejayaan hidup adalah persediaan manusia untuk menyambut kesempatan yang menjelma
10. Kecemerlangan adalah hasil daripada sikap yang ingin senantiasa melakukan yang terbaik
11. sukses adalah perjalanan . sukses bukanlah tujuan
12. semua impian kita dapat menjadi kenyataan jika kita berani mengejarnya
13. paikiran kita bagaikan parasut yang hanya berfungsi bila terbuka
14. cara memulai adalah dengan berhenti berbicara dan mulailah melakukan
15. rahasia untuk Berjaya adalah menghormati orang lain
Diposting oleh andryana juanda di 23.20 0 komentar
Minggu, 22 Agustus 2010
pengertian leadership
leadership adalah ilmu atau keterampilan tentang bagaimana cara menjadi seorang pemimpin yang baik . supaya bisa mencapai tujuan . (andryana juanda)
Diposting oleh andryana juanda di 07.48 0 komentar
pendapat tentang leadership
1. Ordway Tead (1929)
Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya.
2. Rauch & Behling (1984)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
3. Hemhill & Coon (1995)
Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal).
4. P. Pigors (1935)
Kepemimpinan adalah suatu proses saling mendorong melalui keberhasilan interaksi dari perbedaan perbedaan individu, mengontrol daya manusia dalam mengejar tujuan bersama
5.Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983 : 255)
Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.
Diposting oleh andryana juanda di 07.43 0 komentar
landasan hukum leadership
Landasan hukum kenapa kita belajar leadership
1. Al-Baqoroh ayat 30. Artinya berbunyi : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang Khalifah dimuka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa engkau menjadikan (khalifah) dibumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kamu senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan Engkau”. Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
2. Hadist : Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang telah dipimpinnya
Diposting oleh andryana juanda di 07.42 0 komentar
mengembangkan keterampilan leadership
Diperlukan Patokan
Dikatakan bahwa seorang pemimpin belajar menjadi pemimpin. Artinya, seseorang harus diberi waktu agar ia bisa menjadi pemimpin. Sebelumnya, sebuah divisi harus memiliki rencana untuk menemukan prospek yang terbaik. Pemilihan acak jarang memberi hasil yang terbaik karena jika seseorang memang tidak berpotensi, tentu akan sia-sia. Prospek itu harus menunjukkan perilaku positif terhadap organisasi dan memberikan bukti yang kuat bahwa ia akan mampu untuk belajar hal baru yang memerlukan keterampilan yang lebih. Pengenalan kemampuan kepemimpinan itu penting.
Hal lain yang harus dilihat adalah karakter. Etika yang diperlihatkan seseorang adalah ukuran yang baik untuk menilai karakter seseorang. Karakter meliputi kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat, untuk mengetahui apakah sebuah tindakan itu benar secara moral atau tidak.
Kepribadian juga penting. Seseorang yang dicari untuk memimpin harus sanggup untuk bergaul dengan orang lain dan bersedia bekerja sama.
Diperlukan Ujian
Pada awalnya, orang yang berpotensi harus disaring melalui tes intelektual dan psikologi. Banyak organisasi Kristen menggunakannya dan hasilnya pun baik. Contohnya, banyak denominasi dan organisasi misi di Amerika memberikan tes psikologi pada calon misionaris mereka. Semua beban yang harus ditanggung orang Amerika saat mereka berangkat ke ladang misi -- standar hidup yang lebih rendah daripada yang biasa mereka miliki, perpisahan dengan keluarga, beban keuangan, belajar tradisi dan bahasa baru -- mendorong mereka untuk memerlukan seseorang yang memiliki kualitas kerohanian yang baik. Hampir semua orang mengalami "culture shock". Statistik menunjukkan, sedikit dari yang lolos ujian psikologi yang kembali ke rumah
Percobaan
Kerja magang adalah metode yang dapat meningkatkan jiwa kepemimpinan dengan mudah. Metode ini sering digunakan di toko besar, bank, dan organisasi industri; gereja menganggap metode ini sebagai metode yang baik sekali untuk mendapatkan seorang pemimpin. Metode ini memerlukan pengetahuan akan sejarah dan misi organisasi. Setelah itu, ada percobaan selama beberapa waktu. Jika ia menjalaninya dengan baik, ia akan naik tingkat saat ada peluang.
Mengukur Perkembangan
Perkembangan itu penting dan perkembangan itu harus diukur. Jika pemimpin potensial tidak belajar menggunakan materi yang diajarkan pada mereka dengan efektif, program pelatihan harus direvisi
Diposting oleh andryana juanda di 07.41 0 komentar
kepemimpinan dalam tinjauan sejarah
Sesungguhnya perjalanan teori kepemimpinan sudah berjalan ribuan abad yang lampau. Sejak manusia hidup dalam kelompok, kepemimpinan ditentukan oleh kekuatan. Orang yang memiliki ukuran badan yang besar, kuat dan dapat memperoleh dukungan dari yang lain diangkat menjadi pemimpin.Kepemimpinan dalam Tinjauan Sejarah
Kemudian muncullah teori baru bahwa kepemimpinan harus dilengkapi dengan penguasaan atas berbagai persenjataan, misalnya seorang pemimpin selain kuat harus juga mahir menggunakan berbagai senjata dan mampu membidik sasaran dengan tepat.
Berabad-abad kemudian muncullah teori baru bahwa seorang pemimpin akan melahirkan pemimpin pula. Untuk mengesahkan teori ini mereka membentuk kepercayaan atau opini masyarakat bahwa ada orang tertentu yang dilahirkan sebagai raja penerus kepemimpinan. Apabila sang anak mampu mengelola kerajaannya dengan sukses, ia pun akan membentuk suatu dinasti kepemimpinan secara turun menurun.
Beberapa waktu kemudian muncullah teori baru bahwa seorang pemimpin itu harus dibentuk bukan dilahirkan begitu saja. Karena itu seorang pemimpin akan mangajari calon penggantinya berbagai cara memimpin. Misalnya sang calon harus mahir cara berjalan, cara berbicara dan cara mengambil keputusan pendahulunya. Ternyata teori ini menemukan hambatan karena masalah yang dihadapi si calon berbeda dengan masalah yang dihadapi pendahulunya.
Lalu muncullah teori baru, seseorang yang telah memperlihatkan sikap kepemimpinan yang sukses dalam suatu bidang diminta memimpin dalam bidang lainnya. Misalnya seorang jenderal diminta menjadi direktur perusahaan computer. Ternyata sejarah memperlihatkan bahwa metode identifikasi kepemimpinan ini tidak membawa kesuksesan.
Kini, sejumlah besar pakar di bidang kepemimpinan percaya bahwa seorang tak akan pernah mampu memimpin sepanjang masa. Demikian juga halnya seorang pemimpin tak pernah menghasilkan kesuksesan jika ia mengadakan pendekatan yang sama dalam berbagai situasi. Karena itu dibuutuhkan kepemimpinan situasional yaitu kepemimpinan yang harus berusaha sesuai dengan perubahan situasi.
Pemimpin yang baik adalah mereka yang mengetahui kapan harus bersikap otoriter, demokratis, laissez faire. Ia juga tahu saat yang tepat untuk mendelegasikan wewenangnya. Selain itu mengetahui berbagai cara untuk meraih tujuan bersama.
Semua ini membutuhkan pribadi yang tegar, mampu berkomunikasi dan berhubungan dengan yang lain, ahli mempelajari berbagai metode, mampu mengelola dan mengambil keputusan serta menguasai berbagai teknik memimpin kelompok.
Diposting oleh andryana juanda di 07.40 0 komentar
Senin, 02 Agustus 2010
7 keterampilan leadership
- Mengenal Diri
- Komunikasi
- Menyatu Dengan Yang Lain
- Proses Belajar
- Membuat Keputusan
- Mengatur
- Kerja Kelompok
Diposting oleh andryana juanda di 00.59 0 komentar
Jumat, 30 Juli 2010
Self Understanding…
Mereka yang bodoh ingin menguasai dunia, tetapi orang yang pintar dan bijak ingin menguasai dirinya sendiri. Sejarah membuktikan kebenaran pepatah kuno ini. Pada dasarnya, menguasai diri sendiri merupakan titik tolak dari setiap filosofi, kebajikan, ajaran, dan tuntutan praktis bagi kehidupan.
Untuk bisa menguasai diri, kita harus terlebih dahulu memahami diri sendiri (self-understanding). Kita harus memahami beberapa hal yang mendasar mengenai diri kita, antara lain tentang : kelemahan, kekuatan, karakter dasar, bakat, kebiasaan, perilaku, core beliefs, self-interest, kecenderungan respons terhadap perubahan, dan seterusnya.
Self-understanding membantu mengetahui tingkah laku dasar Anda. Pemahaman terhadap diri sendiri juga akan membantu Anda menghargai kekuatan-kekuatan Anda serta menyadari kelemahan-kelemahan Anda. Self understanding akan memudahkan Anda memosisikan diri (self-positioning) dalam tatanan dan system nilai yang ada di lingkungan Anda. Self understanding akan menghindarkan Anda dari kesalahan-kesalahan sepele yang cukup mengganggu kehidupan sosial Anda dan yang paling penting adalah self-understanding yang sesuai akan mengetahui kesalahan yang Anda lakukan.
Diposting oleh andryana juanda di 21.23 0 komentar
Senin, 19 Juli 2010
my bio
Name : Andryana juanda
Diposting oleh andryana juanda di 05.28 0 komentar